Senin, 07 Maret 2011

Memohon Ampunan @by: Nisa Saihat

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.  
(QS. Al-A'raf: 23)

Ini adalah do'a yang sangat populer, yang awalnya dipanjatkan oleh Nabiyullah Adam AS. Do'a, memohon agar Allah SWT mau mengampuni dan menyayangi diri karena kealfaan atau kedzaliman yang telah dilakukannya.

Nabi Adam AS dan istrinya Siti Hawa diperintahkan Allah tinggal di Jannah, dipersilahkannya keduanya untuk mengkonsumsi apapun yang tumbuh di Jannah, tetapi Allah menecualikan satu pohon agar "jangan didekati" (QS 7/19).

Rupanya setan menemukan celah untuk merayu Adam AS dan Siti hawa, ia seakan akan tampil sebagai advisor (penasehat) yang tulus, ia katakan kepada Adam AS dan Siti Hawa bahwa: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)". (QS 7/20). Tidak ketinggalan, setan membumbui tipuannya dengan bersumpah, Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua", (QS 7/21)

maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS 7/22)

Teguran keras dari Allah SWT kepada Nabi Adam AS dan Siti Hawa  menyadarkan keduanya bahwa ia telah ditelanjangi setan dengan tipu daya dan bujuk rayunya yang berbisa. Maka dengan penuh penyesalan dan harapan besar diampuni dan dirahmati Allah SWT mulailah Adam AS berdo'a dengan redaksi do'a seperti diatas.

Oo
Manusia yang baik bukanlah manusia yang tampil tanpa kesalahan karena itu mustahil. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap anak Adam itu mempunyai banyak kesalahan dan sebaik-baik orang yang mempunyai banyak kesalahan ialah orang-orang yang banyak bertaubat." (Hadits Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah). Jadi orang baik itu bukan orang yang tidak pernah salah tetapi orang yang mau bertaubat jika menyadari telah berbuat salah. 

Allah juga memberi sifat muttaqin bukan bagi orang yang steril dari berbuat salah, tetapi orang yang mau kembali bertaubat jika telah berbuat salah.  "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS Ali Imran (3) ayat 135)

Allah Maha Rahman dan Rahim... Kesalahan atau dosa manusia bisa berbuah pahala dan keberuntungan , jika ia mau bertaubat. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (QS. An-Nur  31). Dan Allah menghendaki untuk menerima taubat kalian.” (QS. An Nisaa’: 27).

“Dan orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian bertaubat sesudahnya dan beriman maka sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan Penyayang.” (QS. Al A’raaf: 153)

 Tetapi, ALLAH SWT juga Maha PEMBERI ADZAB YANG KERAS... kesalahan atau dosa manusia bisa berbuah adzab  dan kehinaan , jika ia tidak mau bertaubat. Maka hendaknya orang-orang yang menyalahi perintah Allah takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa adzab yang pedih. (An-Nur: 36).
 
“Wahai kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya niscaya akan dikirimkan kepada kalian awan dengan membawa air hujan yang lebat dan akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian, dan janganlah kalian berpaling menjadi orang yang berbuat dosa.” (QS. Huud: 52)



nisa saaihat 
Lembah Biru,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar